kepada siapakah kita harus amanah?
Jawaban
Dalam agama islam, ada 4 sifat mendasar yang wajib dimiliki oleh umat islam, diantaranya adalah Sidiq, fathonah, tabligh, serta amanah. Amanah merupakan sikap mulia dimana seseorang mampu menempatkan segala hal sesuai dengan kadar dan kedudukannya tanpa mengurangi hak – hak apapun sedikitpun kepada makhluk lain maupun diri sendiri.
Bersikap amanah dapat dilakukan atau ditujukan kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, kepada sesama makhluk hidup, kepada benda mati, bahkan kepada diri sendiri. Secara garis besar bersikap amanah harus kita lakukan kepada segala sesuatu hasil ciptaan-Nya termasuk kepada sang Pencipta.
Penjelasan
- Akhlak
Akhlak didefinisikan sebagai suatu perilaku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, berasal dari dorongan jiwa untuk melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran atau pertimbangan. Secara singkat akhlak berarti perilaku kesopanan dan budi pekerti.
- Jenis-Jenis Akhlak
Akhlak Mahmudah atau terpuji didefinisikan sebagai sifat yang dianjurkan pengerjaannya dalam Islam. Adapun contoh dari akhlak terpuji, diantaranya :
- Hidup sederhana didefinisikan sebagai perilaku manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan utama.
- Hemat didefinisikan sebagai sikap manusia yang berhati-hati dalam menggunakan harta atau uang yang dimiliki untuk di tabung. Sifat ini menghindarkan kita sebagai umat muslim agar jauh dari sikap mubazir, boros, dan lain-lain.
- Rendah hati atau tawadhu didefinisikan sebagai sifat seseorang tidak merasa lebih baik dari yang lain.
- Jujur didefinisikan sebagai suatu sikap lurus hati atau mengatakan yang sebenar-benarnya (tidak berbohong).
- Amanah didefinisikan sebagai suatu sikap manusia yang dapat dipercaya.
- Ketulusan didefinisikan sebagai sikap manusia memberi tanpa pamrih, jadi ketulusan tidak mengharap suatu balasan atau imbalan atas semua yang sudah dilakukan. ketulusan ini muncul dari dalam hati seseorang untuk melakukan nya.
- Istiqomah didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menjaga perbuatan baik, contohnya seperti ibadah secara konsisten dan tidak berubah.
- Rida didefinisikan sebagai rela, senang, serta puas terhadap ketentuan ALLAH SWT. Seseorang yang memiliki hati ridha kepada ALLAH pasti mempunyai sikap optimis, tidak dengki, lapang dada, dan lain-lain.
- Tawadhu adalah perilaku manusia yang memiliki sifat rendah hati, tidak sombong, tidak angkuh, serta merendahkan diri agar tidak besar kepala.
- Ikhlas didefinisikan sebagai mengerjakan segala macam amal perbuatan yang semata-mata karena ALLAH dan bukan disebabkan oleh faktor lain atau hanya mencari ridho ALLAH..
Akhlak Mazmumah atau tercela didefinisikan sebagai sifat yang sudah pasti dihindari oleh seorang muslim dan tidak dianjurkan dalam Islam. Adapun contoh dari akhlak tercela diantaranya :
- Boros didefinisikan sebagai perilaku seseorang yang suka membelanjakan uang atau harta kekayaannya pada barang halal namun melebihi kadar kebutuhan. Orang yang berperilaku boros akan menjadi teman setan.
- Kikir didefinisikan sebagai Keinginan seseorang mengeluarkan harta yang seharusnya dikeluarkan untuk disedekahkan. Sifat ini harus dihindari oleh umat muslim karena termasuk golongan sifat tercela.
- Pamer didefinisikan sebagai perilaku seseorang yang memperlihatkan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan tujuan menunjukan kelebihan guna menyombongkan diri sendiri.
- Sombong Atau takabur didefinisikan sebagai merasa lebih dan menganggap orang lain berada di bawah atau merasa lebih baik dari orang lain.. Adapun yang merasa lebih baik dari manusia yakni Iblis seperti yang terdapat pada kisah Nabi Adam.
- Riya didefinisikan sebagai seseorang yang menjalankan perintah Allah karena ingin dipuji oleh orang lain.
- Tabzir didefinisikan sebagai memanfaatkan sesuatu pada sesuatu yang tidak pantas.
- Dalil yang membahas mengenai akhlak baik terpuji maupun tercela
Q.S Al-Baqarah ayat 42
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَـقَّ بِا لْبَا طِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَـقَّ وَاَ نْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Adapun arti ayat di atas yakni “Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.”
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kita harus amanah kepada Allah Swt., kepada diri sendiri, kepada orang tua, dan semua orang.