produksi yang menerapkan bioteknologi konvensional adalah

Produksi yang menerapkan bioteknologi konvensional adalah

Pernyataan berikut merupakan penerapan prinsip bioteknologi.

1) Pembuatan alkohol dengan pemanfaatan Saccharomyces sp
2) Pembuatan hormone somatotropin dengan pemanfaatan E. coli.
3) Pembuatan Nata de coco dengan pemanfaatan Acetobacter xylinum.
4) Pembuatan tempe dengan pemanfaatan Rhizopus oryzae.
5) Proses yang memerlukan enzim pemotong DNA
6) Pembuatan antibody monoclonal.
Poduksi yang menerapkan bioteknologi konvensional adalah . . . .

A) 1), 2), dan 3)
B) 1), 3), dan 4)
C) 1), 4), dan 5)
D) 2), 3), dan 4)
E) 2), 5), dan 6)

 

Jawaban

B) 1), 3), dan 4)

 

Penjelasan

Bioteknologi konvensional adalah proses bioteknologi yang mengandalkan peran organisme sebagai pengubah bentuk maupun kandungan gizi melalui suatu proses fermentasi.

 

Penerapan bioteknologi konvensional pada umumnya digunakan dalam pembuatan produk makanan, seperti yogurt, keju, dan mentega yang bahan utamanya adalah susu. Untuk bahan non susu, penerapan bioteknologi bisa untuk membuat tapai, tempe, nata de coco, atau alkohol.

Pada soal, dari pilihan penerapan prinsip bioteknologi, nomor 1, 3, dan 4 merupakan penerapan prinsip bioteknologi konvensional yaitu sebagai berikut:

1) Pembuatan alkohol dengan pemanfaatan Saccharomyces sp

Minuman beralkohol ada bermacam-macam, antara lain anggur, rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Biasanya dalam pembuatan alkohol ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan, salah satunya Saccharomyces sp.

3) Pembuatan Nata de coco dengan pemanfaatan Acetobacter xylinum.

Bahan utama nata de coco adalah air kelapa. Untuk mengubah air kelapa menjadi nata de coco, air kelapa ditambah dengan bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia ini berfungsi untuk mengubah gula yang terkandung pada air kelapa menjadi selulosa.

4) Pembuatan tempe dengan pemanfaatan Rhizopus oryzae.

Jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sulit dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia.