Latar Belakang Terjadinya Sekolah Online
Istilah sekolah online mulai dikenal masyarakat (dalam konteks Indonesia) sejak merebaknya wabah Covid-19 di awal tahun 2020. Sebelumnya, istilah sekolah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat pedesaan pedesaan. Bagi penduduk kota, sekolah online mungkin telah menjadi populer. Hal yang sama berlaku untuk operasi virtual lainnya. Namun saat ini istilah sekolah online digunakan hampir oleh semua lapisan masyarakat mulai dari pusat kota hingga pelosok.
Sekolah online berbeda, berbeda dari biasanya. Namun bagaimanapun juga, keadaan darurat wabah ini (covid-19) membutuhkan keterlibatan semua lapisan masyarakat. Sekolah online tidak hanya menyentuh bidang teknis sistem pendidikan, tetapi lebih dari itu, sekolah online menyentuh bidang pendidikan yang paling penting, yaitu demi melanjutkan impian besar para siswa pendiri bangsa, sebagai tercantum dalam UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tekad ini melampaui semua hambatan sosial, melampaui semua keadaan dan semua wilayah.
Dampak positif sekolah Online
Sekolah daring yang didirikan pemerintah di masa pandemi adalah perjuangan untuk mempertahankan pendidikan di Indonesia di tengah pandemi. Sistem ini didukung oleh kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Namun di sisi lain, masih banyak kendala teknis yang harus diatasi. Pada saat yang sama, ada juga masalah yang signifikan dalam penerapan sistem e-learning karena sumber daya manusia di tingkat periferal untuk mengelola teknologi masih sangat rendah.
Ada beberapa dampak positif dari sekolah daring ini:
-
Pendidikan Berkelanjutan
Ketika Covid19 mulai berkembang pesat di awal tahun 2020, masyarakat skeptis dan pesimis dengan penurunan tajam Indeks Pendidikan Indonesia. Namun optimisme pemerintah dapat menangkal anomali tersebut agar pendidikan di Indonesia tetap berjalan hingga saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mewujudkan sistem pendidikan. Misalnya, penyediaan paket data internet bersubsidi, penyediaan komputer, perancangan sistem pembelajaran. Menyediakan platform pembelajaran, menyediakan fitur pendidikan yang berharga, menyediakan jaringan internet lengkap, dan banyak lagi.
-
Meningkatkan kemampuan mengatasi teknologi
Sistem e-learning dapat meningkatkan kemampuan anak dan guru dalam menggunakan teknologi. Di era digital dimana teknologi mendominasi tenaga kerja manusia, hal ini menuntut setiap orang untuk menguasai teknologi. Dengan sekolah online yang menggunakan teknologi, siswa dan guru dilatih dan dibiasakan dengan berbagai aplikasi dan fitur media sosial.
Dampak negatif sekolah online
Selain dampak positif, sekolah online juga memiliki dampak negatif. Beberapa dampak negatif pembelajaran online adalah sebagai berikut:
-
Kurang efektif
Pembelajaran dengan sistem online di satu sisi tidak berjalan dengan baik. Memang, tidak semua siswa memiliki keterampilan pendengaran virtual yang cukup untuk memahami materi pembelajaran. Oleh karena itu, materi presentasi belum sepenuhnya dipahami oleh siswa. Begitu juga para guru. Banyak orang yang tidak paham teknologi.
-
Penyalahgunaan media sosial
Dalam pembelajaran online, banyak anak menggunakan teknologi untuk tujuan artifisial. Godaan aplikasi lain seperti tiktok, facebook, hallo untuk memberikan hiburan yang menyenangkan cenderung menghambat konsentrasi anak dalam belajar. Siswa menjadi tidak bersemangat dalam belajar.
-
Memutuskan ikatan sosial
Sistem pembelajaran ini juga memutuskan ikatan sosial antara guru dan siswa, dan hubungan antara siswa seperti dalam sistem pembelajaran konvensional (tatap muka). Jika dalam pembelajaran tatap muka, hubungan sosial sangat kuat karena ada interaksi langsung, sekarang hubungan tersebut terputus dan dipererat.
-
Individualisme
Penggunaan sarana teknologi juga mendorong sikap individualistis pada anak. Penggunaan media yang berlebihan (dari waktu ke waktu) menyebabkan anak melewatkan kegiatan lain.
Tantangan sekolah online Bagi anak-anak
E-learning menghadirkan dua tantangan:
-
Keterbatasan teknis
Salah satu hambatan utama untuk menerapkan sistem pembelajaran elektronik untuk anak-anak adalah keterbatasan teknis. Keterbatasan teknis ini memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara seperti; Desain sistem yang tidak sesuai, sarana dan prasarana yang terbatas, jaringan yang terbatas, teknik pembelajaran kolaboratif yang kurang baik. Semua hambatan ini hampir menghambat pembelajaran virtual di sekolah pinggiran kota.
-
Kendala sumber daya manusia
Selain keterbatasan teknis, e-learning terhambat oleh kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang tidak mencukupi. Hal ini terutama diperhatikan oleh mahasiswa di pinggiran, dimana kemampuan menangani teknologi masih sangat rendah.
Kesimpulan
Pendidikan ibarat pelita yang mengubah hidup manusia dari kegelapan menjadi terang. Situasi pandemi tidak menyurutkan tekad pendidikan Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Optimisme perjuangan pendidikan di tengah tragedi ini patut disyukuri. Kelangsungan pendidikan di Indonesia hingga saat ini berjalan dengan baik.